Kamis, 16 Juni 2011

MEDIA PEMBELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN 
I. 1   Latar Belakang
Peningkatan kualitas pembelajaran merupakan salah satu dasar peningkatan pendidikan secara keseluruhan. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga masyarakat. Mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dan pembelajarannya, sehingga peningkatan pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara rasional.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang, karena hasil dari proses pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Kondisi yang akan datang dapat dibentuk melalui pendidikan yang sedang kita lakukan sekarang, artinya bahwa pendidikan harus dapat menyiapkan dan menjawab tantangan dan kebutuhan di masa yang akan datang.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, disadari atau tidak pengaruhnya semakin terasa dengan semakain banyaknya saluran informasi dalam berbagai bentuk media. Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Di negara maju, media telah mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang waktu. Waktu terpanjang yang paling berpengaruh itu adalah waktu yang digunakan di dunia pendidikan khususnya untuk sekolah. (Miarso, 1989).
 Media pembelajaran merupakan salah satu komponen yang penting dalam mendukung keberhasilan proses belajar mengajar itu.

I. 2   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah media pembelajaran juga agar Bapak/Ibu Guru maupun Calon Guru seperti layaknya tim penyusun makalah dapat menerapkan berbagai macam media pembelajaran agar kompetensi yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

I. 3   Metode Penulisan
Dari banyak metode yang kami–tim punyusun–ketahui, penulisan makalah  ini menggunakan metode kepustakaan. Pada zaman modern ini metode kepustakaan tidak hanya berarti pergi ke perpustakaan guna mencari bahan dan materi makalah tapi dapat pula dilakukan dengan pergi ke warung internet (warnet). Kami menggunakan metode ini karena jauh lebih praktis, efektif, efisien, serta sangat mudah untuk mencari bahan dan data–data tentang topik ataupun materi yang kami gunakan untuk makalah ini.

I. 4   Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang kami–tim penyusun–miliki serta sesuai rujukan materi yang harus dibahasa dalam makalah ini yang diberikan oleh dosen pengasuh mata kuliah media pembelajaran yang juga sebagai pemberi tugas, maka ruang lingkup makalah ini terbatas pada pembahasan pengertian media pembelajaran, fungsi dan manfaat media pembelajaran, pengenalan beberapa media pembelajaran, pemilihan media pembelajaran dan penggunaannya.



BAB II
PEMBAHASAN
II. 1 Pengertian Media Pembelajaran        
,Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6) . Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu berbagai jenis  (dalam Sadiman, 2002: 6). Sedangkan menurut Brigs (dalam Sadiman, 2002: 6) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima  sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002: 6).  Menurut Latuheru (dalam Hamdani, 2005: Menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secaratepat guna dan berdayaguna. Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah diberikan, maka media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
Media Pembelajaran adalah sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut, maka guru harus memilihnya dengan cermat. Dalam kegiatan belajar mengajar, swring pula pemakaian kata media pembelajaran digantikan denga istilah-istilah seperti : Bahan Pembelajaran (instructional material), Komunikasi Pandang-dengar (Audio-Visual Communication), Alat Peraga Pandang (Visual education), Alat peraga dan media penjelas.
Beberapa kesimpulan dari peristilahan pembelajaran :
a.       Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
b.      Media pembelajaran memiliki pengertian non-fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa pada proses belajar baik didalam maupun diluar kelas.
c.       Media memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras) yaitu suatu benda yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indra.
d.      Media pembelajaran dapat digunakan secara masa (misalnya radio,televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide, vidio, OHP) atau peroranga (misalnya buku, komputer, radio tape, kaset, video recorder)

II. 2   Fungsi dan Manfaat
Fungsi Media Pembelajaran Efektivitas proses belajar mengajar (pembelajaran) sangat dipengaruhi oleh faktor metode dan media pembelajaran yang digunakan. Keduanya saling berkaitan, di mana pemilihan metode tertentu akan berpengaruh terhadap jenis media yang akan digunakan. Dalam arti bahwa harus ada kesesuaian di antara keduanya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. Walaupun ada hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam pemilihan media, seperti: konteks pembelajaran, karakteristik pebelajar, dan tugas atau respon yang diharapkan dari pebelajar (Arsyad, 2002). Sedangkan menurut Criticos (1996), tujuan pembelajaran, hasil belajar, isi materi ajar, rangkaian dan strategi pembelajaran adalah kriteria untuk seleksi dan produksi media. Dengan demikian, penataan pembelajaran (iklim, kondisi, dan lingkungan belajar) yang dilakukan oleh seorang pengajar dipengaruhi oleh peran media yang digunakan.
Pemanfaatan media dalam pembelajaran dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh secara psikologis kepada siswa (Hamalik, 1986). Selanjutnya diungkapkan bahwa penggunaan media pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian informasi (pesan dan isi pelajaran) pada saat itu. Kehadiran media dalam pembelajaran juga dikatakan dapat membantu peningkatan pemahaman siswa, penyajian data/informasi lebih menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Jadi dalam hal ini dikatakan bahwa fungsi media adalah sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar.
Sadiman, dkk (1990) menyampaikan fungsi media (media pendidikan) secara umum, adalah sebagai berikut:
1)      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual;
2)      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misal objek yang terlalu besar untuk dibawa ke kelas dapat diganti dengan gambar, slide, dsb., peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat film, video, fota atau film bingkai;
3)      Meningkatkan kegairahan belajar, memungkinkan siswa belajar sendiri berdasarkan minat dan kemampuannya, dan mengatasi sikap pasif siswa; dan
4)      Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyamakan pengalaman dan persepsi siswa terhadap isi pelajaran.
Fungsi media, khususnya media visual juga dikemukakan oleh Levie dan Lentz, seperti yang dikutip oleh Arsyad (2002) bahwa media tersebut memiliki empat fungsi yaitu: fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Dalam fungsi atensi, media visual dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran. Fungsi afektif dari media visual dapat diamati dari tingkat “kenikmatan” siswa ketika belajar (membaca) teks bergambar. Dalam hal ini gambar atau simbul visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Berdasarkan temuan-temuan penelitian diungkapkan bahwa fungsi kognitif media visual melalui gambar atau lambang visual dapat mempercepat pencapaian tujuan pembelajaran untuk memahami dan mengingat pesan/informasi yang terkandung dalam gambar atau lambang visual tersebut. Fungsi kompensatoris media pembelajaran adalah memberikan konteks kepada siswa yang kemampuannya lemah dalam mengorganisasikan dan mengingat kembali informasi dalam teks. Dengan kata lain bahwa media pembelajaran ini berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dalam bentuk teks (disampaikan secara verbal).
Dengan menggunakan istilah media pengajaran, Sudjana dan Rivai (1992) mengemukakan beberapa manfaat media dalam proses belajar siswa, yaitu:
1)      Dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan lebih menarik perhatian mereka;
2)      Makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta pencapaian tujuan;
3)      Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan atas komunikasi verbal melalui kata-kata; dan
4)      Siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.
Berdasarkan atas beberapa fungsi media pembelajaran yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dalam kegiatan belajar mengajar memiliki pengaruh yang besar terhadap alat-alat indera. Terhadap pemahaman isi pelajaran, secara nalar dapat dikemukakan bahwa dengan penggunaan media akan lebih menjamin terjadinya pemahaman yang lebih baik pada siswa. Pebelajar yang belajar lewat mendengarkan saja akan berbeda tingkat pemahaman dan lamanya “ingatan” bertahan,
Dibandingkan dengan pebelajar yang belajar lewat melihat atau sekaligus mendengarkan dan melihat. Media pembelajaran juga mampu membangkitkan dan membawa pebelajar ke dalam suasana rasa senang dan gembira, di mana ada keterlibatan emosianal dan mental. Tentu hal ini berpengaruh terhadap semangat mereka belajar dan kondisi pembelajaran yang lebih hidup, yang nantinya bermuara kepada peningkatan pemahaman pebelajar terhadap materi ajar.
Sedangkan secara lebih spesifikasi manfaat media pembelajaran yang telah terakumulasi dari beberapa pendapat pakar adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
   Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.  Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
1.      Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Media pembelajaran dapat membantu siswa
menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru. Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain sebagainya.

II. 3   Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru kita mampu melakukannya.
1.      Ciri Fiksatif ( fixative property )
2.      Ciri Manipulatif ( manipulative property )
3.      Ciri Distributif ( distrbutive property )

II. 4   Pengelompokan Media
            Perkembangan media pembelajaran mengikuti arus perkembangan teknologi. Teknologi paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah sistem percetakan yang bekerja atas dasar fisik mekanik. Kemudian lahir teknologi audio visual yang menggabungkan penemuan mekanik dan elektronik untuk tujuan pembelajaran. Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikro-processor yang melahirkan pemakaian komputer dan kegiatan interktif. Media pembelajaran dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu :
1.      Media Hasil Teknologi Cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statistis, terutama melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis.
Ciri-ciri teknologi cetak :
a.       Teks dibaca secara linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang.
b.      Baik teks maupun visual, keduanya menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.                                                                                                             
c.       Teks dan visual ditampilkan statis.
d.      Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip kebahasaandan versepsi visual.

2.      Media Hasil Teknologi Audio Visual
Teknologi auduo visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual
Ciri-ciri teknologi media audio visual :
a.       Bersifat linear
b.      Menyajikan visualisasi yang dinamis
c.       Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang atau pembuatannya.
d.      Merupakan representasi fisik dari gagasan rill atau gagasan abstrak.

3.      Media Hasil Teknologi Berbasis Komputer
Teknologi Berbasis Komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-processor.
Ciri-ciri media yang dihasilkan teknologi berbasis komputer  ( baik perangkat keras maupun perangkat lunak ) :
a.       Dapat digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara linear.

Rabu, 15 Juni 2011

OHP

BAB I
PENDAHULUAN

I. 1   Latar Belakang
Dalam pendidikan, sering menggunakan alat bantu atau media yang digunakan sebagai bahan ajar untuk memudahkan siswa menangkap materi. Dalam hal ini membutuhkan kreatifitas guru.
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, seorang guru pasti menghadapi kendala – kendala, misalnya setiap siswa memiliki kemampuan berfikir dan tingkat kecerdasan yang berbeda – beda, maka dari itu media pembelajaran sangat dibutuhkan.
Kita menyadari bahwa tidak semua peristiwa instruksional dapat berjalan lancar hanya dengan komunikasi verbal saja. Kita harus mampu memanfaatkan berbagai saluran dan cara berkomunikasi untuk menghasilkan instruksional yang efektif. Dan dari kesadaran itulah makalah ini dibuat sebagai dasar Pembelajaran OHP yang bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran antara guru dan murid.

I. 2   Tujuan Penulisan
1.   Untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pendidikan
2.   Dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari OHP
3.   Memberi pengetahuan cara menarik perhatian siswa dalam proses belajar          

I. 3   Metode Penulisan
Dari banyak metode yang kami–tim punyusun–ketahui, penulisan makalah  ini menggunakan metode kepustakaan. Pada zaman modern ini metode kepustakaan tidak hanya berarti pergi ke perpustakaan guna mencari bahan dan materi makalah tapi dapat pula dilakukan dengan pergi ke warung internet (warnet). Kami menggunakan metode ini karena jauh lebih praktis, efektif, efisien, serta sangat mudah untuk mencari bahan dan data–data tentang topik ataupun materi yang kami gunakan untuk makalah ini.

1.4   Rumusan Masalah
1.  Apa yang dimaksud overhead proyektor?
2.  Manfaat penggunaan OHP
3.  Menjelaskan kelebihan dan kelemahan OHP?

BAB II
PEMBAHASAN

II. 1   Pengertian OHP (Overhead proyektor)
Overhead proyektor mulai dikembangkan pada akhir perang dunia ke-2 dan dirancang khusus sebagai media untuk penggunaan diruang kelas. Hal itu terlihat dari cirinya yang mengandalkan tenaga listrik dan lampu proyektor untuk memproyeksikan gambar atau benda. Kemudahan dalam mengoperasikannya, membuat media ini menjadi salah satu media terbaik dan terpopuler yang pernah dirancang untuk mengajar dan bentuk presentasi lainnya.
OHP merupakan salah satu media instruksional yang cukup efektif dalam menjelaskan konsep-konsep penting yang sulit di diskusikan atau di ajarkan apabila hanya dengan menggunakan papan tulis. Daya tarik luar biasa telah di tampilkan OHP karena kemampuan media tersebut dalam memanipulasi benda yang diletakkan di atasnya. Kemampuan inilah yang sebetulnya tidak dimiliki oleh peralatan proyeksi lainnya.
OHP adalah salah satu alat yang digunakan untuk memproduksi atau memproyeksikan gambar atau visual yang ada di dalam transparansi diatas permukaan kaca yang apabila lampu OHP dinyalakan maka transparansi tersebut akan terproyeksikan. Kemampuan lensa yang ada didalam OHP memungkinkan pantulan gambar atau tulisan menjadi lebih besar dari aslinya dan tampil dengan cahaya yang cemerlang.

                                                                                                                          
OHP memang dirancang khusus untuk suatu suatu kelas atau ruangan tertutup. Oleh karena itu penggunaan OHP akan efektif bila memenuhi persyaratan tertentu. Jumlah siswa tidak lebih dari lima puluh orang kecuali jika pembesaran proyeksi memungkinkan siswa yang duduk paling belakang mampu membacanya, gangguan sinar matahari dari luar ruangan harus di kendalikan. Jika tidak maka proyeksi dilayar akan kurang jernih dan tidak tajam. Lampu ruangan pun seharusnya tidak terlalu terang agar proyeksi tidak terganggu oleh cahaya lampu tersebut. Pengaturan tempat duduk dan desain transparansi juga turut berperan dalam mengefektifkan pesan yang di sampaikan.
Perangkat OHP berbentuk empat persegi panjang dengan bermacam-macam ukuran, yang berisikan lampu lensa, kaca, kipas angin kecil dan tombol “on & off”. Singkatnya OHP memang sangat sesuai untuk siapa saja dan dalam kegiatan apa saja karena kemudahan dan portabilitasnya.

II.2   Kegunaan Over Head Projector (OHP)
OHP berguna untuk memproyeksikan transparan kea arah layar, dengan hasil gambar yang cukup besar.
OHP  secara umum digunakan untuk :
1.      Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang ditulis pada lembaran transparan.
2.      Tempat menunjukkan bayangan suatu benda.
3.      Untuk mendemonstrasikan suatu percobaan
4.      Tempat menunjukkan transparan yang telah disiapkan.
                                                                                           
II. 3  Manfaat Penggunaan OHP
         Berbagai manfaat penggunaan OHP, yaitu sebagai berikut :
1.      Penyampaian pembelajaran lebih menarik.
2.      Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
3.      Lama waktu pembelajaran dapat dipersingkat.
4.      Kualitas belajar dapat ditingkatkan.
5.      Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan.
6.      Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
7.      Peran guru dapat berubah ke arah yang positif.
Selain itu juga, OHP biasa digunakan sebagai alat perangkat presentasi. Penggunaan OHP dalam persentasi bermanfaat, seperti materi persentasi dapat bisa diubah saat itu juga. Atau, bila ada masukkan dari audiens, bisa langsung mencantumkannya ke bahan persentasi.
II.4   Macam – macam OHP                                                                                                
             1. OHP  Tipe standar ( standar lecture head type )
  Pada OHP model ini lampu replektor dan kipas pendingin ditempatkan dalam  kotak bagian bawah. Hal ini yang menyebabkan bentuk dan ukurannya menjadi besar dan mengurangi kepraktisannya. Kepala proyektor adalah suatu bagian yang berisi lensa – lensa objektif dan kaca pemantul untuk mengarahkan sinar ke arah layar. Kelebihan OHP jenis ini adalah lebih tahan untuk nyala lebih lama, karena udara panas akibat nyala lampu dapat dihembuskan keluar oleh kipas angina.

                                                                                                                     
             2. OHP Tipe prortable ( dapat dilihat dan ringan dibawa )
Bentuk OHP jenis ini lebih camping dan bersifat portable. Pada OHP jenis  ini, lampu proyektor dipasang menjadi satu dengan lensa. Tipe ini tidak dilengkapi dengan kipas pendingin, jadi, tidak diperlukan lagi bagian kotak besar seperti pada jenis OHP tipe standar. Oleh karena itu OHP jenis ini dapat dibawa kemana - mana. Namun, jenis OHP ini mudah panas sehingga jika terlalu lama dinyalakan lampunya mudah putus.

II.5   Teknik – Teknik Penyajian
1.      Pada waktu penggunaannya, guru dapat melakukannya sambil berdiri
2.      Bila scalar kipas pendingin lampu ditekan, sinar OHP langsung menimpa layar.
3.      Pada waktu menjelaskan pada transparan OHP, gunakan petunjuk atau pensil kea rah bagian – bagian pentinh yang sedang di sajikan.
4.      Bila guru telah selesai menjelaskan tahap demi tahap penyajian penggunaan OHP, lalu guru akan menjelaskan lebih lanjut maka matikan dahulu OHP dan alihkan perhatian siswa ke guru.
5.      Penjelasan lebih lanjut mengenai hal – hal penting perlu ditekankan pada waktu penyajian menggunakan OHP. 
                                                                                                                                    
II.6    Penggunaan OHP
1.      Dengan alat penunjuk
Dengan menggunakan pensil atau pointer, guru dapat menekankan perhatian siswa pada hal – hal yang penting.
2.      Menulis langsung
Menulis di atas transparan pada waktu menyajikan sangat menarik perhatian bahkan pada transparan yang telah disiapkan sebelumnya, dapat ditambahkan tulisan dengan pena khusus.
3.      Menunjukan dengan membuka sedikit demi sedikit.
4.      Menutup bagian yang belum diproyeksikan.
5.      Penyajian dengan tumpang tindih.
6.      Menghidupkan dan mematikan
II.7   Kelemahan dan Kelebihan OHP
         1. Kelebihan penggunaan OHP
Overhead proyektor merupakan salah satu media yang sangat mudah diperoleh oleh setiap orang. Hanya dengan menekan tombol on atau off lalu menyesuaikan lensa agar proyeksinya terfokus pada layar maka OHP telah siap digunakan.
                                                                                                                       
OHP memiliki beberapa keuntungan utama yang tidak dimiliki oleh media instruksional lain, diantaranya :
1. Mudah dioperasikan.
2. Memudahkan posisi mengajar
3. Tidak perlu mengubah cahaya lampu
4. Hemat waktu
5. Dapat digunakan kembali
6. Mudah disimpan
7. Kemampuan memproyeksikan benda nyata
8. Kemampuan menggantikan papan tulis
9. Bebas polusi
           10.Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang.
           11. Dapat menjangkau kelompok yang besar.
         
          2. Kelemahan penggunaan OHP
Kelemahan OHP diantaranya tidak bisa dipakai, dalam kondisi atau keadaan     tertentu, misalnya saja OHP memerlukan tenaga listrik untuk menyalakan dan tergantung pada plastik bening yang digunakan untuk transparansi. OHP juga menuntut perhatian khusus untuk menghindari kerusakan pada saat medium digunakan.
Kelemahan lainnya adalah bahwa OHP tidak memproyeksikan tulisan atau gambar langsung dari buku, majalah, dsb. Sebelum diproyeksikan bahan- bahan tersebut harus diproduksi diatas sebuah transparansi. Disamping itu transparansi hanya dapat menampilkan gerakan-gerakan yang sangat terbatas.

BAB III 
KESIMPULAN

III.1     Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil keputusan sebagai berikut :
1. OHP merupakan salah satu media instruksional yang cukup efektif dalam menjelaskan konsep-konsep penting yang sulit didiskusikan atau diajarkan hanya dengan menggunakan papan tulis.
2. OHP merupakan lembaran plastik bening yang penyajiannya harus menyatu   dengan OHP, dan sebagai tempat untuk menulis materi atau gambar yang akan diajarkan atau di sampaikan.
3. Kelebihan OHP :
- Mudah dioperasikan
- Tidak perlu mengubah cahaya lampu
- Memiliki efek dinamis, dll
5. Kelemahan OHP
- Tidak bisa dipakai dalam kondisi tertentu
- Tidak bisa memproyeksikan tulisan atau gambar langsung dari  buku atau majalah, dll